Dalam era saat ini diperlukan adanya reorientasi terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi baik di Indonesia maupun diluar negeri, sehingga dalam
dunia pendidikan perlunya penekanan tenaga didik yang dibekali dengan aneka
ragam pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan
teknologi. Perlu suatu upaya yang harus
di waspadai serta diawasi pengaruh dari pada era global. Hal ini menjadi sangat
penting bagi anak didik yang hidup dalam era saat ini (era globalisasi) yang
menuntut keterbukaan dan kelenturan dalam pemikiran serta kemampuan memecahkan
masalah- masalah non rutin secara kretatif dan kritis.
10/30/2015
Faktor yang Mempengaruhi Akhlak Anak dalam Keluarga
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Akhlak
Anak dalam Keluarga
Kehadiran anak di
tengah-tengah keluarga merupakan tanggung jawab orang tua pertama sekali kepada
Allah SWT, kerena anak merupakan amanah yang dipercayakan kepada orang tua,
kewajiban orang tua mendidik anaknya sesuai dengan perintah Allah, yaitu
membentuk manusia yang bertaqwa dengan meluruskan aqidahnya, dan perintah
menyuruh anak untuk membiasakan mengerjakan shalat.
Oleh karena itu
pendidikan dan pengajaran yang dimulai anak sejak kecil turut menentukan sikap
dan perbuatanya di masa mendatang.
Pendidikan agama Islam merupakan salah satu pembentukan jati diri dalam
kehidupan anak, pendidikan agama Islam ditanamkan melalui bimbingan dan
pengarahan yang sifatnya kontinu agar terbentuk nilai-nilai moral dalam setiap
prilakunya, baik pendidikan agama oleh orang tua dalam lingkungan keluarga,
maupun pendidikan yang diberikan oleh guru dalam lingkungan sekolah serta
masyarakat dimana ia hidup. Dalam Islam keluarga bertanggung jawab terhadap
pendidikan anak hal ini dapat di lihat dalam firman Allah:
Dasar dan Pola Pembinaan Akhlak dalam Keluarga
Dasar dan Pola Pembinaan Akhlak dalam
Keluarga
Dasar pembinaan akhlak tidak terlepas dari
Al-Qur’an dan Al – Hadits yang memberi pandangan dan mengacu kepada kehidupan
dunia ini, maka dasarnya harus memberi petunjuk kepada pendidikan Islam.
Pendidikan tidak mungkin dapat di bicara tanpa mengambil Al-Qur’an sebagai
rujukannya. Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarki Al-Qur’an harus
didahulukan dalam pembinaan akhlak.
Apabila suatu ajaran atau penjelasannya tidak ditemukan di dalam Al-Qur'an,
maka harus dicari di dalam sunnah. Apa bila tidak ditemukan di dalam keduanya, barulah
digunakan ijtihad"[1]
Tujuan Pembinaan Akhlak Anak dalam Keluarga
Pengertian dan Tujuan Pembinaan Akhlak Anak
dalam Keluarga
1. Pengertian Akhlak Anak dalam Keluarga
Ada
dua pendekatan untuk
mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Secara etimologi “ akhlak ( اْ
خلا ق
), berasal dari mufradadnya khuluk (خلا
ق)
yang berarti budi pekerti”.[1] Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia
akhlak berarti ”budi pekerti, kelakuan, watak, pengetahuan berkaitan kelakuan
tingkah laku manusia dan sebagainya, baik atau jahat.”[2] Sedangkan menurut istilah adalah ”segala tingkah
laku perbuatan yang telah menjadi adat kebiasaan yang di terima dalam
masyarakat.”[3] Menurut Ahmad Muhammad Al-Hufy, “Akhlak adalah a’zimah (kemauan) yang kuat tentang sesuatu yang dilakukan
berulang-ulang, sehingga menjadi adat kebiasaan (membudaya) yang mengarah
kepada kebaikan dan keburukan”. [4]
MASYARAKAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA
BAB II
MASYARAKAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama
I. Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar pendidikan agama Islam adalah Al-Qur’an yang memberi pandangan hidup bagi manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat, maka Al-Qur'an memberi petunjuk bagi pendidikan Islam. Pendidikan tidak mungkin dapat di bicara tanpa mengambil Al-Qur’an sebagai rujukannya. Tiga sumber yang harus digunakan secara hirarkis, yaitu Al-Qur'an, Al-Hadits dan Ijmak, namun Al-Qur’an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasannya tidak ditemukan di dalam Al-Qur’an, maka harus dicari di dalam Sunnah, apabila tidak juga ditemukan di dalam sunnah, barulah digunakan Ijmak.
10/27/2015
Metode KTSP dan Fungsinya
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Metode KTSP dan
Fungsinya
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.[1]
Menurut Hilda Taba dalam Nasution mengemukakan bahwa pada hakikatnya
kuri
Kerajasama Guru Dalam Membina Akhlak
KERJA SAMA GURU DALAM MEMBINA
AKHLAK SISWA
A.
Pengertian Kerja Sama dan Perannya dalam Membina Akhlak
Siswa
Sekolah merupakan lembaga Pendidikan Formal yang
merupakan kelanjutan pendidikan orang tua dirumah tangga. Dalam hal ini anak
akan terjamin pertumbuhan dan perkembangan dirinya, karena adanya pengawasan
dan pengontrolan dari orang tua dan guru yang lebih memahami dan mendalami jiwa
anak, sehingga anak tumbuh dan berkembang dengan baik dan menjadi anak yang
berakhlak mulia yang sesuai dengan ajaran
Islam.
Pembelajaran Agama Islam
BAB II
PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
A.
Dasar dan Tujuan PAI
1. Dasar Pendidikan Agama Islam
Menurut Ahmad D. Marimba dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam
mengartikan pendidikan Agama Islam adalah: "Usaha yang dilahirkan secara
sadar berupa bimbingan, asuhan dan didikan terhadap anak didik agar dapat
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam sebagai kebutuhan
hidupnya yang pancasilais dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa."[1]
Dasar pendidikan agama Islam adalah Al-Qur’an yang memberi pandangan
hidup bagi manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat, Pendidikan Islam tidak
mungkin dapat di bicarakan tanpa mengambil Al-Qur’an sebagai rujukannya.
"Tiga sumber yang harus digunakan secara hirarkis, yaitu Al-Qur'an, Al-Hadits
dan Ijmak, namun Al-Qur’an harus didahulukan"[2].
Apabila suatu ajaran atau penjelasannya tidak ditemukan di dalam Al-Qur’an,
maka harus dicari di dalam Sunnah, apabila tidak juga ditemukan di dalam
sunnah, barulah digunakan Ijmak.
Pengembangan Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak

GURU AGAMA DAN PENGEMBANGAN MATERI
PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK
A.
Pengertian dan Fungsi Guru Agama
1.
Pengertian Guru
Guru menurut bahasa adalah “orang yang
mengajar”.[1]
Sedangkan pengertian guru menurut istilah adalah “pendidik dan pengajar pada
pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah”.[2]
Selanjutnya secara legal formal yang dimaksud dengan guru adalah “sesiapa yang
memperoleh Surat Keputusan (SK), baik dari pemerintah maupun swasta untuk
melaksanakan tugasnya, dan karena itu ia memiliki hak dan kewajiban untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dilembaga pendidikan sekolah”.[3]
Menurut UU No. 14 Tahun 2005
(Undang-undang Tentang Guru dan Dosen) menyebutkan bahwa guru adalah “pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, dan
mengevaluasi peserta didik”.[4]
Tujuan Pembelajaran Agama
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Tujuan
Pembelajaran Agama
Pendidikan Agama
Islam, sebagai sebuah pogram pembelajaran diarahkan pada aqidah dan ketaqwaan,
serta prilaku yang bersifat Islami dalam kehidupan sehari-hari. Maka dada prinsipnya
mempelajari ilmu Agama di SMP
adalah membekali siswa kemampuan berbagai cara mengetahui dan suatu cara mengerjakan
yang dapat membantu siswa untuk memahami alam beserta isinya secara mendalam,
serta untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan tentang ajaran pokok
Agama Islam dan mengamalaknnya dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki
pengetahuan yang luas tentang Islam.
Sebagaimana
dikemukakan dalam Pedoman Pengembangan Silabus Kurikulum Pendidikan
Pengertian dan KTSP
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.
Pengertian
dan Latar Belakang KTSP
1.
Pengertian KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah :
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah. [1]
Langganan:
Postingan (Atom)