Lingkungan
merupana tempat kehidupan seorang anak. Dalam lingkungan tersebut karakter anak
berbeda-beda ada yang baik dan ada yang tidak baik. Jika pergaulan tersebut
dengan lingkungan yang baik maka pengaruh yang diperoleh juga baik, sebaliknya
jika anak bergaul dengan lingkungan yang tidak baik akhlaknya, maka pengaruh
yang diperoleh tidak baik.
Oleh
karena itu, tingkah laku anak yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Dalam kaitan ini Dr. Mansur, M.A mangatakan bahwa :
Akhlak
anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkunga dimana ia hidup, khusus
dimasa-masa awal pendidikan awal pendidikan dan pembinaan anak dalam
keluarga-keluarga dapat dianggap sebagai faktor paling penting dalam memberikan
pengaruh terhadap kepribadian anak.[1]
Dengan
demikian pada awalnya, anak mendapat pengaruh dari orang-orang disekitarnya,
diantaranya ayah ibu dan seluruh anggota keluarga lainnya. Pada kebanyakan
keluarga ibulah yang memegang peranan yang terpenting terhadap anaknya. Sejak
anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya ibulah yang memberi makan
dan minum dan memelihara. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada
ibunya dari pada anggota keluarga lainnya.
Pendidikan
seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat
diabaikan sama sekah. Baik-buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan
berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya dikemudian hari.
Oleh
karena itu lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap sikap anak. Apalagi
dilingkungan keluarga mempunyai pengaruh lingkungan negatif yaitu lingkunga
yang menghalangi atau kurang menunjang kepada anak untuk menerima, memahami,
menyakini dan mengamalkan ajaran agama islam. Seharusnya pendidikan agama itu
berdasarkan keimanan, karena sesungguhnya iman merupakan mendasar bagi
pendidikan yang benar karena akan mencapai akhlak mulia.
Sebaliknya,
jika pendidikan keluarga yang baik adalah yang mau memberikan dorongan kuat
kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan agama. Pendidikan dalam keluarga
mempunyai pengaruh yang penting mendidik anak. Hal tersebut mempunyai pengaruh
yang positif dimana lingkungan keluarga memberikan dorongan atau memberikan
motivasi, kepada anak untuk menerima, memahami, meyakini serta mengamalkan
ajaran islam.
Dalam
keluarga pengaruh pendidikan anak berbeda-beda karena tiap-tiap keluarga
berlaiana. Dalam hal ini Ngalin Purwanto mengatakan bahwa: keadaan tiap-tiap
keluarga berlain lainan satu sama lain. Ada keluarga yang kaya, ada yang kurang
mampu, ada keluarga yang besar (banyak anggota keluarganya), dan ada pula
keluarga kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tenang dan
tentram, ada pula yang selalu bercekcok dan sebagainya. Dengan sendirinya,
keadaan dalam keluarga bermacam-macam coraknya ia akan membawa pengaruh yang
berbeda-beda terhadap pendidikan anak.[2]
Dengan
demikian jelas bahwa faktor lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap
pendidikan anak. Karena keluarga merupakan tempat mulanya terjadinya pendidikan
bagi anak, yaitu melalui interaksi antara anak dengan orang tuanya dirumah.
Lingkungan
masyarakat juga ikut berpengaruh terhadap pendidikan anak. Pengaruh lingkungan
tersebut ada yang baik misalnya dilingkungan itu aturan-aturan agama berjalan
dengan baik, semua orang menjalankan syariat agama, semua orang mejalankan
shalat sering diadakan pengajian-pengajian dan ada madrasah diniyah, hal itu
akan berpengaruh besar terhadap individu yang ada disekitarnya. Selain itu
dilingkungan masyarakat ada juga pengaruh yang tidak baik (negative) yang
menyesalkan, misalnya di dalam lingkungan perjudian, banyak orang nakal, dan
lain sebagainya. Lingkungan seperti itu mudah sekali mempengaruhi individu
disekitarnya. Lebih-lebih anak usia dini jika hidup dilingkungan yang tidak
baik paling tidak akan paling banyak mengendam dan perasaan-perasaan yang tidak
baik dari lingkungan, sehingga anak akan terkena pengaruhnya. Oleh karena itu
orang tua hendaknya bisa memiliki lingkungan yang baik dan aman demi pendidikan
anak usia dini.
Dalam
lingkungan masyarakat manusia tidak bisa lepas dari kehidupan sosial atau
masyarakat, maka tindakan sosial atau hubungan sosial adalah tindakan yang
penuh arti dari individu. Lingkungan masyarakat atau lapangan pendidikan dalam
masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang ikut mempengaruhi perkembangan
anak didik.
Pembentukan
nilai-nilai kesopanan atau nilai-nilai yang berkaitan dengan aspek spiritual
akan lebih efektif jika seseorang berada dalam lingkungan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai tersebut. Jika ada hubungan antara lingkungan dan sikap
masyarakat terhadap nilai agama. Dilingkungan masyarakat santri barang kali
lebih memberi pengaruh bagi pembentukan jiwa keagamaan dibandingkan dengan
masyarakat lain yang memiliki ikatan longgar terhadap norma-norma keagamaan.
Dengan demikian, fungsi dan peran masyarakat dalam pembentukan jiwa keagamaan
akan sangat tergantung dari seberapa jauh masyarakat tersebut menjunjung
norma-norma keagamaan itu sendiri.
Dengan
demikian jelas bahwa lingkungan dapat berpengaruh terhadap pendidikan anak.
Jika anak bergaul dengan lingkungan yang baik maka pengaruh yang diperoleh akan
baik sebaiknya jika anak berada dalam pergaulan yang tidak baik maka akhlak
anak tidak baik, karena berada dalam lingkungan yang tidak baik.